Optimalisasi Fintech Era Ekonomi Digital; FEB-UAD
Semakin berkembangannya teknologi maka terdapat beberapa produk yang dihasilkan salah satunya Financial Technology (Fintech) sistem keuangan dengan teknologi yang mamapu memberikan ataupun melakukan inovasi.
“Fintech di era ekonomi digital mampu dioptimalkan dan dapat di terima oleh kalangan masyarakat, misalnya Fintech memberi peluang dan nilai ekonomi yang besar” jelas Sumaryanto SE MSi Akt CA, Kaprodi Akuntansi FEB UAD, Kamis (18/3/2021).
Acara webinar yang di selenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bertemakan ‘Optimalisasi Fintech di Era Ekonomi Digital’ dapat menghadirkan Sumaryanto SE MSi Akt CA, Agus Wicaksono (Praktisi Bidang Fintech), Jamaludin Joyoadikusumo SET MM (Direktur Dana Pensiun Muhammadiyah) sebagai narasumber, pada kegiatan ini dipandu oleh Rusdianto SE MSc selaku moderator.
Webinar Nasional yang diadakan secara daring yang diikuti oleh kurang lebih 820 peserta dibuka oleh Dr Muchlas MT selaku Rektor UAD dapat terlaksana dengan sukses dan mendapatkan respon positif dari para peserta.
Berdasarkan penjelasan Sumaryanto, Fintech ini dapat memudahkan sistem keuangan, misal sistem pembayaran, transfer dana, pinjam, pengumpulan dana, perhitungan aset dan sebagainya. Fintech aplikasi akuntansi. “Saat ini Fintech sudah menyediakan data sangat akurat,” jelasnya. Sehingga data itu bisa dimasukkan dalam sistem informasi akuntansi secara otomatisasi di dunia bisnis.
Fintech dapat membantu masyarakat dengan adanya jasa pelayanan ekonomi keuangan,”karena dengan adaya sistem keuangan berbasis digital maka akan dilakukan lebih cepat, tepat dan mudah. Tentunya fintech dapat menyediakan aplikasi khususnya guna untuk membantu transaksi dalam bidang keuangan yag lebih mudah” ucap Dr Salamatun Asakdiyah MSi selaku Dekan FEB-UAD, kamis (18/3/2021).
Sedangkan Jamaludin Joyoadikusumo menyebutkan dalam pengelolaan dana pensiun itu diinvestasikan. Pada saat menginvestasikan dibutuhkannya teknologi informasi yang bisa memilih aplikasi berdasarkan kepentingannya. “Pengelolaan dan pension diatur dan dipantau oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan sejumlah insterumen,” tegasnya.
FEB-UAD harus dapat mengikuti dan harus dapat melakukan respon adaptasi dengan adanya perkembangan tekonolo yang semakin modern dengan sejumlah nilai-nilai yang ada ucap Rektor UAD Dr Muchlas MT pada saat melakukan sambutan. Sehingga FEB-UAD siap dan singgap dalam menangani perkembangan teknologi, sehingga diperlukannya inovasi-inovasi yang sangat luar biasa agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan dunia. “Bagi FEB-UAD, konsep-konsep baru dan inovasi perlu di eksplorasi, seperti adanya investasi syariah Islam.” Jelasnya.
Diadakannya webinar ini yang dihadiri juga oleh para mahasiswa FEB-UAD diharapkan dapat menjadi sebuah pengetahuan yang baru dan menjadi salah satu jembatan untuk menuju kedalam pembentukan inovasi baru dengan adanya kemajuan digital ekonomi khusunya fintech.