Warga Wonokromo Dilatih Mengubah Kulit Kambing Menjadi Sarung Tangan
Dr Salamatun Asakdiyah MSi memberikan pelatihan didampingi Dr Ema Nurmaya MM (kiri) dan H Hudi Syakuri (kanan). Foto – Istimewa
Desa Wonokromo, Kapanewon Prelet, Kabupaten Bantul, sudah menjadi ikon wisata kuliner terkenal di Yogyakarta. Salah satunya adalah memasak kambing muda dengan berbagai olahan. “Kulit kambing yang tersisa sebagian besar masih belum terpakai dan biasanya dimasak hanya dengan tumis kikil pedas dan disajikan sebagai lauk untuk konsumsi sehari-hari atau dijual kepada penduduk setempat untuk menambah pendapatan mereka”, kata Dr Salamatun Asakdiyah MSi, Dekan Faklutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan, Sabtu (19 Maret 2022).
Dr Salamatun Asakdiyah Msi menyampaikan bahwa “Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamat) ini merupakan salah satu Program Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Magister Manajemen FEB-UAD. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman masyarakat di lingkungan masyarakat. Prodamat mengangkat tema “Menggunakan Kulit Kambing menjadi produk Sarung Tangan Ibu-Ibu Yatim” di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul.
“Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kemandirian dan jiwa wirausaha agar para ibu rumah tangga dapat memanfaatkan dan memberikan nilai tambah pada kulit kambing serta memampukan orang tua yatim piatu untuk memanfaatkan sisa pengolahan kambing.’, ujarnya, Senin (21 Maret 2022).
Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamat) ini menargetkan sebanyak 40 orang ibu yang menjadi wali anak yatim yang tinggal di Wonokromo, Prelet, Bantul dan sekitarnya, serta warga yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, buruh, dan pembantu rumah tangga.
Pelatihan ini menghadirkan 4 pembicara yaitu Dr. Salamatun Asakdiyah MSi yang memberikan materi tentang nilai tambah produk, Dr. Emma Nurmaya SE MM yang memediasi perawatan kesehatan jiwa, materi tentang proses pembuatan sarung tangan dari kulit kambing H Hudi Shakri yang menghadirkan H Edy Pudjono , memotivasi menumbuhkan mental wirausaha. (va)