Publikasi Karya Ilmiah Internasional Jadi Taruhan Reputasi Dosen
Dyah Fitriani MM menyerahkan cinderamata (kanan) kepada Prof Christina Utami MM.
Karya ilmiah di jurnal internasional menjadi kebanggaan bagi dosen. Pada sini jadi momok karena susah menembusnya. Hal inikarena kurang tahu caranya, tidak tahu strateginya, & quot, publikasi karya ilmiah di jurnal internasional menjadi taruhan reputasi dosen, & quot; kata Prof Dr Christian Whidya Utami MM CLC CPM (Asia) dari Universitas Ciputra saat menyampaikan materi di Hotel Grand Rohan, Jalan Raya Janti, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, RABU (14/9).
Kegiatan yang diselenggarakan Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bertema Optimalisasi Penulisan Karya Karya Ilmiah di Jurnal Internasional dimoderatori Dr Sukardi MM dan dibuka Dyah Fitriani SE MM selaku Kaprodi Manajemen FEB-UAD.
Menurut Christina Utami, ada bebetapa tipe dalam konteks karya ilmiah ini. Ada dosen yang berfokuS pada jurnal nasional yang Terindeks Sinta. Ciri-ciri, dosen-dosen muda yang sedang merintis jabatan fungsional. Dosen senior yang berkolaborasi dengan mahasiswa. Dosen senior yang memiliki sisa paper dengan kualitas rata-rata, memasukkan ke Sinta 3-6. Disi sisi lain, ada dosen yang berfokus pada jurnal Sinta 1 dan 2. Ciri-cirinya, dosen muda yang idealis, harus terbit di jurnal yang tertinggi di kategorinya. Dosen muda yang sudah pernah terbit di Jurnal internasional ataupun internasional bereputasi. Dosen muda yang butuh publikasi sinta 2 untuk jabatan fungsionalnya. Dosen yang berpendapat S1 – S2 sudah masuk kategori internasional. “Ada pula, tipe dosen yang hanya ingin publikasi di jurnal yang terindeks Scopus. Kebanyakan fokus pada proshiding,” katanya.
Disampaikan Christina Utami perguruan tinggi yang unggul dilacak dari karya ilmiah yang sudahterpublikasi. Kewibawaan akademik juga terlihat dari karya ilmiah. “Untuk itu, dosen-dosen senior jangan sampai tertinggal dari dosen muda,” ujarnya mengingatkan. Dalam konteks akademik, alangkah bakknya FEB-UAD membuka program S3 Manajemen. Pada sisi lain, Christina
Utami mengajurkan berjejaring dan berkolaborasi, baik pengajaran, riset dan penelitian. Termasuk dengan dosen-dosen dari luar negeri. “Dosen luar negeri butuh berpatner dengan dosen di Indonesia,” katanya. Sedangkan Dyah Fitriani SE MM, Ketua Panitia mengatakan, pembicara membahas banyak hal kiat dan pentingnya publikasi di Jurnal Ilmiah Internasional bereputasi. Dibahas bagaiamana teknik mencari dan tembus publikasi pada jurnal ilmiah internasiomal. Dibahas pula kiat meningkatkan kolaborasi riset dan publikasi dosen dengan mahasiswa. (v)