FEB UAD Menyelenggarakan Kuliah Tamu Internasional Beradaptasi di Era Disrupsi Teknologi
Dr Rodrigo Martin Rojas bersama moderator Dr Ema Nurmaya saat International Guest
Media sosial merupakan salah satu teknologi yang saling bersaing/bertentangan. Halaman ini berisi banyak informasi dan pengetahuan. Pengguna media sosial harus mampu mempromosikan kebaikan, kemajuan dalam proses pembelajaran, improvisasi, dan kompetisi sehingga memiliki kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Demikian kata Dr. Rodrigo Martín Rojas, Universitas Granada, Spanyol/Spanyol, dalam kuliah tamu internasional yang diwadahi oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Ahmad Dhalan (UAD) di Kampus 4 Ring Road Selatan Bantul, Jumat (15/7/2022) lalu.
Kuliah Umum Internasional Moderator: Dr. Emma Nurmaya (dosen FEB-UAD). Kuliah tamu internasional tersebut mengangkat topik “Menciptakan Kewirausahaan Inovatif di Era Disruptive Technology: Challenges and Opportunities”.
Kuliah umum internasional dibuka dan diberi sambutan oleh Dr. Salamatun Asakdiyah MSi selaku Dekan FEB-UAD. Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan mewujudkan visi. Visi dapat berupa ide, inovasi, peluang, atau cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu.
Dr Salamatun Asakdiyah berharap Forum Internasional ini dapat memberikan pelajaran dan wawasan inovatif di saat terjadi gejolak teknologi.
Sementara itu, paparan Dr. Rodrigo MR memaparkan banyak teori, hipotesis, metode, hasil, dan solusi penggunaan media sosial di masa pergolakan teknologi.
“Kemampuan untuk memilih dan mengkategorikan informasi secara rasional dan kritis adalah solusi terbaik. Bagaimana mencari referensi database. Data yang valid untuk dipertanggungjawabkan,” katanya.
Pada bagian di atas, masa disrupsi teknologi memerlukan kemampuan belajar, yaitu kemampuan mempraktekkan manajemen, struktur, sistem dan prosedur.
Selain itu, keunggulan kompetitif adalah keunggulan kompetitif, baik secara pribadi maupun organisasi. “Tindakan lain yang tidak boleh ketinggalan adalah adaptasi digital,” katanya.
“Era disrupsi teknologi, kewirausahaan atau entrepreneurship harus menawarkan kreativitas dan inovasi, peluang dan tantangan,” kata Dr Salamatun Asakdiyah. (va)