Brosur Seminar Nasional
Dampak buruk dari globalisasi yang didesakan dari atas (pusat) ke pinggiran, mulai memperlihatkan sosoknya sebagai ancaman baru bagi perkembangan masyarakat, khususnya di negara-negara dunia ketiga. Globalisasi telah menyebabkan sulitnya posisi mereka yang lemah, baik secara institusional maupun secara individual. Secara institusional terjadi kesenjangan luar biasa antara negara-negara kaya dengan negara-negara miskin.
Privatisasi yang dipaksakan dengan dalih “pasar bebas” telah mendorong negara-negara miskin meminimalkan peran negara dalam penyelenggaraan fasilitas pendidikan, pangan, papan, kesehatan dan sebagainya, akibatnya semakin melebar kesenjangan antara sikaya dari simiskin. Kemiskinan melanda pada semua sektor kehidupan masyarakat kecil: buruh, tani, nelayan, usaha mikro kecil dan menengah.
Paling tidak ada empat kondisi yang memperlihatkan ketidakberdayaan masyarakat saat ini akibat dari globalisasi: Pertama, lemahnya daya saing, rendahnya tingkat pendidikan, keterampilan, terbatasnya permodalan, timpangnya struktur sosial ekonomi, dan sebagainya, memperlemah daya saing masyarakat khususnya kaum miskin.
Kedua, lemahnya posisis tawar; kemampuan rakyat untuk menentukan nasib serta kepentingan sendiri, termasuk yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, sangat lemah. Rakyat seakan-akan harus ikut saja apa yang ditentukan dari atas. Kasus-kasus penyerobotan tanah rakyat untuk pembangunan industri, merupakan contoh tentang lemahnya posisi tawar masyarakat.
Ketiga, lemah atau bahkan tidak adanya kelembagaan masyarakat yang dapat secara langsung mengartikulasikan kehendak mereka. Parlemen, partai politik dibentuk untuk itu, tetapi kenyataannya masih belum memenuhi harapan. Sementara kelembagaan masyarakat lain yang ada masih sangat lemah untuk keperluan itu.
Keempat, lemahnya jaringan antar kelembagaan masyarakat, ketiadaan jaringan yang efektif semakin memperlemah kelembagaan masyarakat yang pada dasarnya juga lemah. Akibatnya ialah daya desak dari kelembagaan masyarakat menjadi sangat kurang.
Atas dasar kondisi diatas, pengembangan dan penguatan kelembagaan masyarakat menjadi penting untuk dikuatkan. Langkah-langkah penguatan kelembagaan masyarakat dapat berupa pembentukan kelompok-kelompok masyarakat, baik dalam unit-unit kecil maupun besar, advokasi kebijakan publik yang berpihak pada rakyat banyak, membangun jaringan antar kelompok menjadi sangat penting, sehingga daya desak masyarakat menjadi kuat.
Muhammadiyah dengan pradigma gerakan alma’un yang memberi isyarat kuat bagi keberpihakan pada kaum miskin, seperti gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah, gerakan ranting, cabang merupakan basis gerakan secara institusional.
Tujuan
Semiloka ini bertujuan untuk mengembangkan pemikiran serta merumuskan langkah strategis ke depan yang perlu dilakukan Muhammadiyah di semua level dalam rangka revitalisasi gerakan Muhammadiyah di bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Bentuk dan Kisi Pembahasan
Semiloka dilaksanakan dalam dua forum, yaitu seminar dan lokakarya. Seminar membahas empat topik penting, yaitu:
1. Rekonstruksi paradigma pembangunan berkelanjutan dan bermakna
2. Ekonomi kerakyatan: alternatif ditengah menggurita-nya Neo-liberalisme
3. Pemberdayaan masyarakat: kunci pemecahaan masalah bangsa
4. Muhammadiyah dan revitalisasi bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk seminar nasional dengan materi:
1. Sabtu, 6 Februari 2010
- Rekonstruksi Paradigma Pembangunan Berkelanjutan dan Bermakna (Narasumber: 1. Prof. Dr. Mochtar Mas’oed, 2. Prof. Dr. Adi Sasono
- Ekonomi Kerakyatan: Alternatif Ditengah Menggurita nya Neo-Liberalisme (Narasumber: 1. Dr. Dradjad H Wibowo, M.Sc, 2. Fadhil Hasan, Ph.D)
- Pemberdayaan Masyarakat: Kunci Kemecahan Masalah Bangsa (Narasumber: 1. Prof. Dr. M. Habib Chirzin, 2. Wardah Hafidz, M.A)
2. Ahad, 7 Februari 2010
- Muhammadiyah dan Revitalisasi Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (Narasumber: 1. Dr. Anwar Abas, 2. Drs. Said Tuheleley, 3. Dra. Siti Noordjanah Djohantini, MM, M.Si, 4. Drs. Achmad Su’ud)
- Diskusi Hasil Kerja Kelompok