Masa Gejolak, Beradaptasi atau Mati
Masa disrupsi merupakan tantangan bagi pengusaha. Disrupsi identik dengan kekacauan yang membutuhkan kemampuan beradaptasi. Ada pepatah yang mengatakan bahwa beradaptasi atau mati. Demikian disampaikan Sartini SE SACC PhD, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan, di ruang rapat Kampus 2B UAD Jalan Pramuka Umbulharjo Yogyakarta, Rabu (27/7). Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) di Kota Yogyakarta. Topiknya adalah penguatan daya saing usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui transformasi bisnis dan bimbingan teknis produksi masker decoupage, dengan narasumber Sartini SE MSAcc PhD. Program ini dibimbing oleh Poppy Laksitarini SE MSc, Palupi Melati Pangastuti STP MSc dan Indah Kurniawati SE MSc.
Menurut Sartini, mereka yang tidak siap menghadapi masa gejolak rata-rata sangat ragu untuk beradaptasi. Akibatnya, beberapa penyesuaian dapat dilakukan, terutama bagi pengusaha. Dengan kata lain, membangun kekuatan tim yang kuat. Selain pengetatan fiskal. “Membangun empati sama pentingnya,” katanya.
Indah Kurniawati SE MSi, selaku ketua DPC iwapi Yogyakarta mengatakan, para peserta sebenarnya sudah memiliki perusahaan sendiri dengan UMKM. “ ini dirancang untuk memberikan wawasan dan langkah-langkah kreatif yang inovatif dan transformatif,” ujarnya. Sementara UMKM yang dikelola sudah berdiri dan berjalan, memberikan peluang bisnis yang membutuhkan pengembangan dan menciptakan sehingga memiliki nilai yang ekonomis. (va)